Kenapa Dinamakan Gedung Sate?

Hendry Juanda

Gedung Sate adalah salah satu ikon arsitektural dan sejarah yang paling terkenal di Kota Bandung, Indonesia. Nama unik ini memiliki asal-usul yang menarik, yang erat kaitannya dengan desain arsitektur bangunan tersebut.

Sejarah dan Arsitektur

Dibangun pada tahun 1920-an, Gedung Sate dirancang oleh arsitek Belanda Ir. J. Gerber sebagai kantor Gubernur Jawa Barat. Bangunan ini mencerminkan perpaduan gaya arsitektur yang unik, menggabungkan elemen Rennaisance Italia, Moor Spanyol, dan Asia.

Ornamen Tusuk Sate
Pada puncak atap gedung, terdapat ornamen yang menyerupai enam tusuk sate. Ornamen ini tidak hanya menambah nilai estetika tetapi juga berfungsi sebagai penangkal petir. Enam tusuk sate tersebut melambangkan anggaran pembangunan gedung sebesar 6 juta Gulden, mata uang Belanda pada masa itu.

Tabel Informasi Gedung Sate

Aspek Deskripsi
Lokasi Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Pembangunan 1920-an
Arsitek Ir. J. Gerber
Gaya Arsitektur Hybrid (Italia, Spanyol, Asia)
Fungsi Saat Ini Kantor Gubernur Jawa Barat
Ornamen Khas Enam tusuk sate di atap

Kesimpulan

Nama Gedung Sate berasal dari ornamen unik di atapnya yang melambangkan biaya pembangunan. Bangunan ini tidak hanya penting secara historis tetapi juga merupakan contoh luar biasa dari arsitektur kolonial yang menggabungkan berbagai elemen desain dari seluruh dunia.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi sumber asli dari informasi ini..

BACA JUGA  Perbedaan Fundamental Kerajaan Hindu dan Buddha

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer