Onde-onde, kue tradisional yang tak hanya lezat tapi juga sarat akan sejarah dan budaya. Mari kita selami lebih dalam tentang kue yang satu ini.
Sejarah Onde-Onde
Onde-onde memiliki sejarah yang panjang dan berakar pada tradisi kuliner Tiongkok. Diketahui pertama kali muncul di era Dinasti Tang, onde-onde menjadi kue resmi daerah Changan, yang kini dikenal sebagai Xian. Dari Tiongkok, onde-onde menyebar ke berbagai negara Asia, termasuk Indonesia, yang kemudian mengadaptasi dan menciptakan variasi kue ini sesuai dengan selera lokal.
Onde-Onde di Berbagai Negara
Di Tiongkok, onde-onde dikenal dengan berbagai nama tergantung pada daerahnya, seperti matuan, ma yuan, atau zhen dai. Sementara itu, di Malaysia, onde-onde disebut sebagai kuih bom dan sering diisi dengan parutan kelapa manis atau kacang. Di Indonesia, onde-onde berbentuk bulat, berwarna coklat karena wijen, dan di dalamnya terdapat bubuk kacang hijau atau ketan hitam.
Filosofi Onde-Onde
Onde-onde tidak hanya sekadar makanan. Di China, kue ini melambangkan keberuntungan dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Bentuk bulat dan warna kekuningan dari onde-onde melambangkan keselamatan dan kebersamaan.
Resep Onde-Onde
Berikut adalah resep dasar untuk membuat onde-onde:
Bahan:
- Tepung ketan
- Gula merah
- Kacang hijau
- Biji wijen
Cara Membuat:
- Campur tepung ketan dengan air hangat hingga adonan bisa dibentuk.
- Isi dengan campuran gula merah dan kacang hijau yang telah dihaluskan.
- Bentuk bulat dan gulingkan pada biji wijen.
- Goreng hingga berwarna keemasan.
Tabel Nutrisi Onde-Onde
Nutrisi | Jumlah per Porsi |
---|---|
Kalori | 150 kcal |
Protein | 3 g |
Lemak | 7 g |
Karbohidrat | 20 g |
Onde-onde, dengan rasa manis dan tekstur kenyalnya, telah menjadi bagian dari warisan kuliner Indonesia. Kue ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membawa makna mendalam bagi banyak orang.
: Wikipedia bahasa Indonesia
: theAsianparent Indonesia