Apa Itu Bir Pletok?

Rini Diana Wati

Bir Pletok adalah minuman tradisional khas masyarakat Betawi yang telah populer sejak zaman kolonial Belanda di Indonesia. Minuman ini dikenal sebagai bir yang tidak mengandung alkohol dan memiliki khasiat menghangatkan badan tanpa menyebabkan efek samping mabuk.

Sejarah Bir Pletok

Pada masa penjajahan Belanda, banyak masyarakat Betawi yang tergoda untuk mencoba bir yang banyak dikonsumsi oleh bangsa barat. Namun, karena bir tersebut mengandung alkohol dan dapat menyebabkan mabuk, serta bertentangan dengan ajaran agama Islam yang dianut mayoritas masyarakat Betawi, maka diciptakanlah bir pletok sebagai alternatif.

Komposisi Bir Pletok

Bir Pletok dibuat dari bahan-bahan alami berupa rempah-rempah. Berikut adalah komposisi dan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Bir Pletok:

Rempah Utama Bahan Tambahan
Jahe Gula
Daun Pandan Garam
Serai
Jahe Merah
Sereh
Kapulaga
Kayu Manis
Cengkeh
Bunga Lawang
Adas
Daun Jeruk
Pandan
Cabe Jawa
Secang
Lada Hitam

Cara Pembuatan

Proses pembuatan Bir Pletok melibatkan perebusan 13 macam rempah tersebut di atas, ditambah dengan gula dan garam. Setiap pengrajin memiliki variasi resepnya sendiri, dengan beberapa menggunakan cabe jawa atau gula aren untuk menambah khasiat.

Khasiat Bir Pletok

Selain dikenal sebagai minuman penghangat badan, Bir Pletok juga memiliki berbagai khasiat lain, seperti meredakan batuk, mengurangi peradangan, dan membantu pencernaan. Namun, konsumen harus jeli dalam memilih Bir Pletok yang berkualitas, terutama terkait penggunaan garam dan gula yang dapat mempengaruhi khasiat rempah-rempah.

Kesimpulan

Bir Pletok merupakan warisan budaya Betawi yang kaya akan sejarah dan manfaat. Minuman ini tidak hanya menawarkan kehangatan bagi tubuh tetapi juga membawa khasiat dari rempah-rempah alami Indonesia. Dengan popularitasnya yang terus bertahan hingga kini, Bir Pletok menjadi simbol kekayaan kuliner dan budaya Indonesia.

BACA JUGA  Ulasan Kuliner: Menu Andalan Bu Rudy Surabaya

: Wikipedia bahasa Indonesia
: Kompas.com

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer