Jakarta di tahun 70-an merupakan era yang menarik karena banyaknya perubahan dan perkembangan yang terjadi, baik dari segi sosial, budaya, maupun infrastruktur. Berikut adalah artikel yang mengulas tentang Jakarta di era tersebut.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Pada tahun 70-an, Jakarta mengalami banyak perubahan sosial dan budaya. Salah satu aspek yang menonjol adalah kehidupan sastra dan seni. Angkatan 70-an dikenal sebagai masa di mana para sastrawan dan seniman kembali ke tradisi, menciptakan karya-karya yang lebih bebas dan eksperimental.
Sastra dan Seni
Di bidang sastra, terjadi semangat kebebasan berekspresi yang dimungkinkan oleh beberapa faktor, seperti pudarnya pengaruh politik dalam kesenian, penerbitan kembali majalah dan suratkabar yang independen, serta berdirinya Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Karya-karya eksperimental mulai bermunculan, mencakup semua ragam sastra seperti puisi, novel, cerpen, dan drama.
Tradisi dan Permainan
Tradisi ngabuburit juga menjadi bagian dari kehidupan sosial di Jakarta. Remaja pada masa itu sering melakukan aktivitas sembahyang di rumah atau berkelompok bersama warga kampung. Salah satu permainan yang populer adalah ‘bleguran’, di mana remaja mencari bambu kentung untuk membuat meriam bambu yang aman dan menyenangkan.
Perkembangan Kota
Jakarta di tahun 70-an juga mengalami perkembangan infrastruktur yang signifikan. Pembangunan gedung-gedung baru dan perluasan jalan-jalan utama menjadi ciri khas dari masa ini.
Infrastruktur dan Pembangunan
Pembangunan infrastruktur di Jakarta terus berlanjut dengan penambahan fasilitas-fasilitas umum dan perbaikan jalan. Hal ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi yang cepat.
Perubahan Lanskap Kota
Perubahan lanskap kota Jakarta terjadi dengan cepat. Gedung-gedung tinggi mulai bermunculan, mengubah skyline kota. Namun, ini juga membawa tantangan baru seperti masalah kemacetan dan polusi.
Kesimpulan
Era 70-an di Jakarta adalah masa yang penuh dengan dinamika dan perubahan. Dari kehidupan sosial dan budaya hingga perkembangan infrastruktur, Jakarta mengalami transformasi yang membentuk wajah kota seperti sekarang ini.