Majalengka, sering dijuluki sebagai ‘Kota Angin’, terkenal dengan buah tropisnya yang manis dan beraroma, khususnya mangga Gedong Gincu. Buah ini tidak hanya menjadi kebanggaan lokal tetapi juga telah menarik perhatian dari berbagai penjuru Indonesia.
Ciri Khas dan Keunikan
Mangga Gedong Gincu Majalengka memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari varietas lain:
- Rasa: Sangat manis dengan aroma yang kuat dan menyenangkan.
- Warna: Kulit buah yang merah cerah, menandakan kematangan dan kualitas.
- Pematangan: Berbeda dengan mangga pada umumnya, Gedong Gincu matang di pohon dan memerlukan waktu panen yang lebih lama, sekitar 5-6 bulan.
Budidaya dan Panen
Mangga Gedong Gincu tumbuh subur di daerah dengan suhu tinggi, seperti di Majalengka. Panen utama biasanya terjadi pada bulan Juli, ketika buah-buahan mencapai puncak kematangan dan rasa.
Pemasaran dan Harga
Buah Gedong Gincu sangat diminati, terutama di daerah perkotaan seperti Jakarta, Kalimantan, dan Medan. Harga jual langsung dari petani berkisar antara Rp 19-20 ribu per kilogram, sedangkan harga jual oleh pedagang bisa mencapai Rp 25-30 ribu per kilogram.
Potensi Agrowisata
Agrowisata Gedong Gincu menawarkan potensi wisata buah yang menarik di Majalengka. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil memetik mangga segar langsung dari pohonnya.
Tabel Informasi Mangga Gedong Gincu Majalengka
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Rasa | Manis dengan aroma kuat |
Warna | Merah cerah |
Musim Panen | Juli |
Harga Petani | Rp 19-20 ribu/kg |
Harga Pedagang | Rp 25-30 ribu/kg |
Agrowisata | Tersedia, dengan aktivitas memetik langsung dari pohon |
Mangga Gedong Gincu Majalengka tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menawarkan pengalaman budaya dan wisata yang unik. Dengan potensi agrowisata yang berkembang, buah ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon kuliner Majalengka.