Makanan Khas Papua: Udang Selingkuh

Rini Diana Wati

Papua, dengan keindahan alamnya yang asri dan eksotis, tidak hanya memukau mata tetapi juga memanjakan lidah dengan kekayaan kulinernya. Salah satu hidangan yang menjadi ikon kuliner Papua adalah Udang Selingkuh. Berikut adalah informasi terupdate tentang hidangan unik ini.

Asal-Usul Nama

Nama "Udang Selingkuh" berasal dari bentuk fisiknya yang unik, di mana capitnya menyerupai kepiting, sehingga masyarakat setempat menyimpulkan bahwa hewan tersebut adalah hasil perselingkuhan antara udang dan kepiting.

Habitat

Udang Selingkuh memiliki habitat di Sungai Baliem, Wamena, dan juga dapat ditemukan di Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi.

Deskripsi dan Tekstur

Udang ini termasuk dalam genus Cherax, sejenis lobster air tawar atau crayfish. Dagingnya memiliki tekstur yang padat, lembut, dan berserat, mirip dengan lobster.

Nutrisi

Udang Selingkuh kaya akan kalsium dan protein, serta mengandung mineral seperti selenium, fosfor, magnesium, sodium, dan zinc. Dalam 100 gram daging udang segar terkandung sekitar 106 kalori, menjadikannya makanan yang rendah kalori.

Cara Pengolahan

Biasanya, Udang Selingkuh diolah dengan cara digoreng atau direbus. Namun, olahan yang paling populer adalah udang selingkuh saus asam manis, yang menonjolkan rasa gurih dan manis dari daging udang.

Tabel Nutrisi Udang Selingkuh (per 100 gram)

Nutrisi Kandungan
Kalori 106 kalori
Protein Tinggi
Kalsium Tinggi
Selenium Sesuai kebutuhan
Fosfor Sesuai kebutuhan
Magnesium Sesuai kebutuhan
Sodium Sesuai kebutuhan
Zinc Sesuai kebutuhan

Udang Selingkuh tidak hanya menawarkan keunikan dari segi nama dan bentuk, tetapi juga dari segi rasa dan nilai gizi. Hidangan ini telah menjadi bagian dari identitas kuliner Papua dan terus menarik perhatian para penikmat kuliner dari berbagai daerah. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Papua, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan Udang Selingkuh yang autentik.

BACA JUGA  Nonton Film Modus Anomali: Thriller Psikologis yang Mendebarkan

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer