Kota Banjarmasin, yang dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai, memiliki sejarah panjang dan menarik yang terkait erat dengan sungai-sungai besar yang melintasi wilayahnya. Berikut adalah artikel komprehensif tentang asal usul kota Banjarmasin dengan informasi terupdate.
Sejarah Awal
Kota Banjarmasin dahulunya adalah bagian dari Kerajaan Banjar, yang memiliki peranan strategis dalam lalu lintas perdagangan antar pulau karena lokasinya yang strategis di pertemuan antara Sungai Barito dan Sungai Martapura.
Perkembangan Kota
Awalnya, Banjarmasin adalah sebuah perkampungan bernama "Banjarmasih" yang terletak di bagian utara Banjarmasin saat ini. Pada tahun 1606, VOC-Belanda pertama kali mengunjungi Banjarmasin, yang saat itu masih terletak di muara Sungai Kuin.
Perubahan Nama
Nama "Banjarmasin" sendiri berasal dari perkampungan "Banjarmasih". Pada abad ke-17, Belanda mengubah nama daerah tersebut menjadi Banjarmasin, yang diyakini berasal dari nama Patih Masih, seorang pejabat penting dalam sejarah Kerajaan Banjar.
Geografi dan Demografi
Kota Banjarmasin terletak antara 3°16’46’’ sampai dengan 3°22’54’’ LS dan 114°31’40’’ sampai dengan 114°39’55’’ BT, dengan ketinggian rata-rata 0,16 m di bawah permukaan laut. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Barito Kuala di utara dan barat serta Kabupaten Banjar di timur dan selatan.
Luas Kota: 98,46 km persegi
Kepadatan Penduduk: 6.949 penduduk per km persegi
Peninggalan Sejarah
Salah satu peninggalan sejarah yang penting adalah Candi Laras, yang didirikan oleh Sekar Sungsang, raja Nagara Daha dan pengikut Dewa Syiwa.
Peristiwa Penting
- Tanggal 24 September 1526: Tanggal ini ditetapkan sebagai hari jadi Kota Banjarmasin, yang bermula dari perkampungan "Banjarmasih".
- Zaman Belanda: Banjarmasin menjadi pelabuhan masuk dan keluar bagi daerah aliran Sungai Barito dan merupakan pelabuhan transito untuk kapal-kapal yang datang dari Singapura dan Jawa.
Kesimpulan
Banjarmasin memiliki sejarah yang kaya dan kompleks, mulai dari asal usul namanya hingga perannya dalam perdagangan regional. Kota ini terus berkembang sambil mempertahankan warisan sejarahnya yang kaya.