Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari demam ringan hingga kondisi yang lebih serius seperti dengue shock syndrome. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Apakah DBD bisa disembuhkan?"
Fase Penyakit DBD
Pengidap DBD biasanya akan mengalami tiga fase penyakit:
-
Fase Demam: Ini adalah tahap awal di mana penderita akan mengalami demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, disertai gejala lain seperti mual, muntah, dan sakit kepala. Fase ini berlangsung selama 2–7 hari.
-
Fase Kritis: Setelah fase demam, suhu tubuh mungkin menurun, namun ini merupakan fase yang paling berbahaya karena ada risiko terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah. Fase ini terjadi 3–7 hari setelah demam berlangsung.
-
Fase Pemulihan: Ini adalah fase di mana cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk, dan kondisi penderita mulai membaik. Fase ini berlangsung selama 48–72 jam setelah fase kritis.
Penanganan dan Prognosis
Penanganan DBD melibatkan perawatan medis yang tepat, termasuk rehidrasi dan pengawasan ketat terhadap tanda-tanda vital dan jumlah trombosit. Dengan penanganan yang tepat, DBD dapat disembuhkan. Profesor Zubairi Djoerban dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan bahwa sebagian besar pasien DBD, khususnya yang trombositnya masih di atas 100 ribu, tidak perlu dirawat di rumah sakit dan akan sembuh sendiri.
Namun, ada kriteria tertentu yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, seperti:
- Trombosit di bawah 100 ribu
- Demam tinggi yang tidak kunjung turun
- Albumin kurang dari 5 gram
- Kebocoran plasma atau keluarnya cairan di pembuluh darah
- Timbul edema paru
Pencegahan
Pencegahan DBD melibatkan langkah-langkah untuk mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, seperti:
- Menguras tempat penampungan air
- Menutup wadah penyimpanan air
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menggunakan repelen nyamuk
Kesimpulan
DBD adalah penyakit yang bisa disembuhkan dengan penanganan medis yang tepat. Penting untuk memahami fase-fase penyakit dan kriteria yang memerlukan perawatan lebih intensif. Pencegahan tetap menjadi kunci utama untuk menghindari DBD.
