Kelezatan Tradisional dari Timur Indonesia: Kue Kering Khas Makassar

Rini Diana Wati

Makassar, sebuah kota yang terletak di Sulawesi Selatan, tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan keramahan penduduknya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner tradisionalnya. Salah satu yang paling menonjol adalah kue kering khas Makassar, yang menawarkan rasa unik dan tekstur renyah yang cocok untuk dijadikan teman minum teh atau sebagai oleh-oleh yang tahan lama.

Baruasa: Renyah dengan Sentuhan Tradisi

Baruasa adalah salah satu kue kering yang sangat populer di Makassar. Kue ini memiliki tekstur yang renyah dengan butiran yang kasar di lidah, yang berasal dari tepung beras sangrai sebagai bahan utamanya. Ada dua varian utama dari Baruasa, yaitu Baruasa Pute yang terbuat dari gula pasir dan Baruasa Eja yang dibuat dengan gula aren. Selain itu, ada juga Baruasa Kambu, yang diberi isian unti kelapa sehingga menambah kekayaan rasa.

Dumpi Pute: Garing di Luar, Lumer di Dalam

Dumpi Pute, atau juga dikenal sebagai Beppa Pute, adalah kue kering dengan tekstur yang sangat unik. Saat pertama kali digigit, kue ini terasa sangat garing, namun akan segera lumer di lidah. Dengan lapisan gula pasir di permukaannya, Dumpi Pute sering dibentuk menyerupai cangkang kerang atau bentuk lain yang menarik.

Bannang-Bannang: Manis dan Gurih dalam Satu Gigitan

Kue Bannang-Bannang memiliki bentuk yang unik, menyerupai benang kusut yang bertumpuk. Rasa manis dan gurih dari kue ini berasal dari campuran tepung beras dan gula aren atau gula merah. Sering disajikan dalam acara adat, Bannang-Bannang merupakan representasi dari kekayaan budaya kuliner Makassar.

BACA JUGA  Perbedaan Tapioka dan Maizena

Kacang Sembunyi: Kejutan dalam Setiap Gigitan

Kacang Sembunyi adalah camilan yang berbahan dasar kacang tanah yang ‘bersembunyi’ di balik balutan adonan terigu yang digoreng hingga renyah. Ini adalah pilihan sempurna bagi Anda yang mencari rasa gurih dan tekstur yang menarik.

Kesimpulan

Kue kering khas Makassar adalah lebih dari sekadar makanan ringan. Mereka adalah bagian dari warisan budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan rasa yang lezat dan tekstur yang unik, kue-kue ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menghubungkan kita dengan sejarah dan budaya yang kaya dari Makassar.

: IDN Times
: Kompas

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer