Kopi Susu Tetangga Tuku telah menjadi fenomena di kalangan pecinta kopi di Indonesia. Berawal dari eksplorasi rasa oleh Andanu Prasetyo, pemilik Tuku, minuman ini telah berkembang menjadi tren yang disukai banyak orang. Dengan perpaduan kopi, susu, dan keunikan gula aren, Kopi Susu Tetangga tidak hanya menawarkan rasa yang nikmat tetapi juga pengalaman yang autentik dari kekayaan budaya Indonesia.
Sejarah dan Filosofi
Kopi Tuku didirikan pada tahun 2015 oleh Andanu Prasetyo, yang dikenal sebagai pelopor kopi susu gula aren1. Nama ‘Tetangga’ sendiri berasal dari konsep awal untuk menciptakan minuman yang cocok untuk tetangga di sekitar Cipete1. Ide ini kemudian berkembang menjadi salah satu menu favorit yang terjual hingga ribuan gelas per hari1.
Proses Pembuatan
Proses pembuatan Kopi Susu Tetangga Tuku dilakukan dengan hati-hati dan perhatian terhadap kualitas. Kopi, susu, krimer, dan gula aren dicampur menjadi satu dalam kondisi segar, dan diseduh sekaligus dalam satu wadah besar setiap hari untuk memenuhi tingginya permintaan1.
Harga dan Ketersediaan
Kopi Susu Tetangga Tuku ditawarkan dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp18 ribu per gelas, yang lebih murah dibandingkan dengan kopi sejenis di tempat lain yang bisa dibanderol hingga Rp30 ribuan3. Ini merupakan bagian dari komitmen Tuku untuk membuat kopi berkualitas menjadi lebih aksesibel bagi masyarakat luas.
Ekspansi dan Inovasi
Dengan lebih dari 40 kedai kopi, Tuku terus berinovasi dan mengeksplorasi rasa untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pelaku es kopi terbaik di Indonesia[2]. Selama pandemi, Tuku juga meluncurkan kopi botolan 1 liter yang masih populer hingga hari ini[2].
Tabel Menu Favorit Tuku
Menu | Deskripsi | Harga |
---|---|---|
Kopi Susu Tetangga | Kopi susu dengan gula aren | Rp18.000 |
Kopi Botolan 1 Liter | Kopi siap minum dalam kemasan besar | Variatif |
Kesimpulan
Kopi Susu Tetangga Tuku tidak hanya sekedar minuman, tetapi juga representasi dari inovasi dan kecintaan terhadap kopi yang berkualitas. Dengan harga yang terjangkau dan rasa yang khas, Tuku telah berhasil menciptakan sebuah tren yang kini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia.
[2]: Warta Ekonomi