Bunyi Tokek 11 Kali: Makna dan Mitos

Hendry Juanda

Tokek adalah hewan yang sering dijumpai di berbagai rumah di Indonesia. Suaranya yang khas sering kali menarik perhatian dan memunculkan berbagai mitos dan kepercayaan. Salah satu yang paling sering dibicarakan adalah bunyi tokek sebanyak 11 kali. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang fenomena ini.

Makna Bunyi Tokek 11 Kali

Menurut kepercayaan yang beredar di masyarakat, bunyi tokek yang terdengar sebanyak 11 kali memiliki arti khusus. Dalam tradisi lokal, bunyi tokek 11 kali disebut "Kirang Sekaya", yang berarti kurang harta atau kekurangan dalam hal kekayaan. Ini bisa diartikan sebagai pertanda bahwa seseorang mungkin akan mengalami kesulitan finansial atau kekurangan dalam aspek material.

Konteks Budaya

Dalam konteks budaya, tokek dipercaya sebagai hewan yang membawa pesan dari alam gaib. Suara tokek yang ganjil atau genap sering diinterpretasikan sebagai pertanda baik atau buruk. Bunyi tokek yang berjumlah ganjil, termasuk 11 kali, biasanya dianggap sebagai pertanda yang kurang baik.

Perspektif Ilmiah

Secara ilmiah, suara tokek merupakan bagian dari perilaku alami mereka untuk menandai teritori atau sebagai panggilan kawin. Frekuensi dan jumlah bunyi tokek tidak memiliki kaitan langsung dengan keberuntungan atau nasib seseorang.

Tabel Makna Bunyi Tokek

Berikut adalah tabel yang merangkum makna dari jumlah bunyi tokek berdasarkan kepercayaan yang ada:

Jumlah Bunyi Arti Menurut Mitos
11 kali Kirang Sekaya (kurang harta)
12 kali Meweh Kepanggih (bertemu kesusahan)
13 kali Laba Bhukti (mendapatkan keuntungan)
14 kali Setata Uyut (selalu ribut)
15 kali Ala Dahat (buruk sekali)

Kesimpulan

Mitos tentang bunyi tokek telah lama ada dan berkembang di masyarakat Indonesia. Meskipun banyak yang masih mempercayai makna di balik jumlah bunyi tokek, penting untuk memahami bahwa ini adalah bagian dari kepercayaan tradisional dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Sebagai makhluk hidup, tokek memiliki perilaku alami yang tidak seharusnya dikaitkan dengan kehidupan manusia secara langsung.

BACA JUGA  Toko Oleh-Oleh Malioboro: Pesona Budaya di Jantung Yogyakarta

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer